Berikut rincian pertimbangan suhu autoklaf gigi :
Pemusnahan Patogen:
Uap harus mencapai suhu yang cukup tinggi untuk mengubah sifat protein di semua mikroba, termasuk spora tahan panas.
Hal ini memastikan instrumen bersifat inert secara biologis demi keselamatan pasien.
Ketergantungan Tekanan:
Efektivitas suhu terkait dengan tekanan uap; tekanan yang lebih tinggi memungkinkan suhu yang lebih tinggi.
Konsensus Umum:
Autoklaf gigi beroperasi dalam rentang suhu yang diterima secara internasional dan terbukti membunuh patogen.
Rentang ini menyeimbangkan kecepatan, kemanjuran, dan kompatibilitas instrumen.
Menghindari Ekstrem:
Terlalu rendah → berisiko terhadap sterilisasi yang tidak sempurna.
Terlalu tinggi → merusak komponen plastik/karet (misalnya segel alat genggam).
Perpindahan Gravitasi (Kelas N):
Menggunakan suhu lebih rendah yang cocok untuk perkakas logam padat (misalnya tang).
Waktu siklus yang lebih lama mengimbangi berkurangnya intensitas panas.
Pra-Vakum (Kelas B):
Mencapai suhu yang lebih tinggi, ideal untuk instrumen berongga dan muatan yang dikemas.
Siklus yang lebih pendek karena penetrasi panas yang efisien.
Instrumen Logam:
Tahan suhu yang lebih tinggi tanpa korosi atau kusam.
Barang Peka Panas:
Handpiece, baki plastik, atau selang silikon memerlukan pengaturan panas yang lebih lembut untuk mencegah meleleh atau melengkung.
Beban Campuran:
Defaultnya adalah suhu aman terendah yang melindungi item paling rentan.
Kalibrasi Otomatis:
Sensor internal menyesuaikan suhu jika terjadi penyimpangan di tengah siklus.
Perlindungan Pembatalan Siklus:
Mesin berhenti jika suhu turun di bawah ambang batas sterilisasi efektif.
Indikator Kimia:
Strip pada kantong hanya berubah warna jika suhu dipertahankan dengan benar.
Jika Anda memiliki pertanyaan untuk instalasi
atau butuh dukungan, jangan ragu untuk menghubungi kami.
86-15728040705
86-18957491906